MAKALAH
PSIKOLOGI
MASA REMAJA
NAMA : WULANDARI NURDIN
NIM
: 15140063
KELAS : B12.1
DIV-BIDAN
PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat terselesaikan . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 28 Maret
2016
Penyusun
Wulandari
Nurdin
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
.................................................................................................................
1
Bab I Pendahuluan ...........................................................................................................
3
Bab II Pembahasan
..........................................................................................................
5
Bab III Penutup ...............................................................................................................
11
Daftar Pustaka
.................................................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja
adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Menurut Stanley Hall, usia
remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang
diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama,
tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga
dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Remaja
adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh
pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu
Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih
banyak dikutip orang.
Menurut
Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan
bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/
confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved. Karakteristik
remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa
merangkum beberapa karakteristik remaja
yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan
dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan
emosi.
3. Adanya
perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya
sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan
di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan
orang tua.
6. Kegelisahan
karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang
bereksperimentasi.
8. Senang
bereksplorasi.
9. Mempunyai
banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan
membentuk kelompok dan kecenderungan mengikuti kegiatan berkelompok.
11. Berdasarkan
tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya
perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek
kognitif, emosi, sosial dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi
transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan
pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang
muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri
remaja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari remaja?
2. Apa
saja ciri-ciri pada remaja?
3. Apa
saja tahap-tahap pada perkembangan
remaja?
4. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi
perkembangan remaja?
5. Apa
saja perubahan fisik dan pisikologis pada masa remaja?
6. Apa
saja permasalahan pada masa remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari remaja.
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri pada remaja.
3. Untuk
mengetahui tahap-tahap pada perkembangan
remaja.
4. Untuk
mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
5. Untuk
mengetahui perubahan fisik dan pisikologis pada masa remaja.
6. Untuk
mengetahui permasalahan pada masa remaja.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Menurut psikologi,
remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada
usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa
inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan
tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh
sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih
berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju
kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik. Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua
karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon, bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini
& Siti Sundari, masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa
dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa
dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah
Darajat, remaja adalah masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah
anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan
pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock bahwa
remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas
tiga, yaitu:
Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
Masa remaja pertengahan, 15 – 18
tahun
Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun
Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun.
B. Ciri-ciri Masa Remaja
Ciri-ciri
Remaja adalah sebagai berikut:
1. Pemekaran
diri sendiri (extension of the self).
Ditandai dengan kemampuan seorang untuk
menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme
(mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki,
salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang
lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang yang
dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang
dicintainya, ciri lain adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola
dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri sendiri) di masa depan.
2. Kemampuan
untuk melihat diri sendiri secara obyektif (self objectivication).
Ditandai dengan kemampuan untuk
mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk
menangkap humor (sense of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri
sebagai sasaran. Dia tidak marah jika dikritik pada saat-saat yang yang
diperlukan ia dapat melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya
sendiri sebagai orang luar.
3. Memiliki
falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life).
Hal itu dapat dilakukan tanpa perlu
merumuskannnya dan mengucapkankannya dalam kata-kata. Ia tahu kedudukannnya
dalam masyarakat ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku orang seperti
ini tidak lagi mudah terpengaruh dan pendapatnya serta sikap sikapnya cukup
jelas dan tegas.
C. Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Tahap-tahap
perkembangan remaja menurut Stevenson adalah sebagai berikut:
1. Periode
masa pra pubertas usia 12-18 tahun.
Masa
pra pubertas merupakan masa peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal
pubertas. Ciri-cirinya:
a. Anak
tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
b. Anak
mulai bersikap kritis
Masa pubertas usia
14-16 tahun merupakan masa remaja awal. Ciri-cirinya:
a. Mulai
cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
b. Memperhatikan
penampilan
c. Sikapnya
tidak menentu/plin-plan
d. Suka
berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun merupakan peralihan dari masa pubertas ke
masa adolesen. Ciri-cirinya:
a. Pertumbuhan
fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya
b. Proses
kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
Periode
remaja adolesen usia 19-21 tahun merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat
penting pada masa ini adalah:
a. Perhatiannya
tertutup pada hal-hal realistis
b. Mulai
menyadari akan realitas
c. Sikapnya
mulai jelas tentang hidup
d. Mulai
nampak bakat dan minatnya
D. Aspek-aspek Perkembangan Remaja
1. Perkembangan
fisik
Menurut Papalia dan Olds, yang dimaksud
dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,
kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Perubahan fisik otak sehingga
strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif.
2. Perkembangan
Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan
kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget
mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu
interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang
semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak.
Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
3. Perkembangan
kepribadian dan sosial
Menurut Papalia & Olds, yang
dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu
berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik sedangkan
perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain.
Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian
identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses
menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup.
E.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
1. Faktor
Pribadi
Setiap anak berkepribadian khusus.
Keadaan khusus pada anak bisa menjadi sumber munculnya berbagai perilaku
menyimpang. Keadaan khusus ini adalah keadaan konstitusi, potensi, bakat, atau
sifat dasar pada anak yang kemudian melalui proses perkembangan, kematangan,
atau perangsangan dari lingkungan, menjadi aktual, muncul, atau berfungsi.
Sehubungan dengan masalah pelajaran ini,
perasaan-perasaan tertekan dan beban yang tidak sanggup dihadapi juga dapat
timbul karena berbagai hal yang lain seperti berikut ini:
a. Tuntutan
dari pihak orang tua terhadap prestasi anak yang sebenarnya melebihi kemampuan
dasar yang dimiliki anak.
b. Tuntutan
terhadap anak agar ia bisa memperlihatkan prestasi-prestasi seperti yang
diharapkan orang tua.
c. Tekanan
dari orang tua agar anak mengikuti berbagai kegiatan, baik yang berhubungan
dengan pelajaran-pelajaran sekolah maupun kegiatan-kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan bakat dan minat.
d. Kekecewaan
pada anak karena tidak berhasil memasuki sekolah atau jurusan yang dikehendaki
dan yang tidak dinetralisasikan dengan baik oleh orang tua. Kekecewaan yang
berlanjut pada penilaian bahwa harga dirinya tidak perlu dipertahankan karena
orang tua tidak mencintainya lagi.
2. Faktor
Keluarga
Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil dalam masyarakat. Lingkungan
keluarga berperan besar karena merekalah yang langsung atau tidak langsung
terus-menerus berhubungan dengan anak, memberikan perangsangan (stimulasi)
melalui berbagai corak komunikasi antara orang tua dengan anak.
3. Lingkungan
Sosial dan Dinamika Perubahannya
Lingkungan sosial dengan berbagai ciri khusus yang menyertainya memegang
peranan besar terhadap munculnya corak dan gambaran kepribadian pada anak. Kesenjangan
antara norma, ukuran, patokan dalam keluarga dengan lingkungannya perlu
diperkecil agar tidak timbul keadaan timpang atau serba tidak menentu, suatu
kondisi yang memudahkan munculnya perilaku tanpa kendali, yakni penyimpangan
dari berbagai aturan yang ada.
Lingkungan pergaulan anak adalah sesuatu
yang harus dimasuki karena di lingkungan tersebut seorang anak bisa terpengaruh
ciri kepribadiannya, tentunya diharapkan terpengaruh oleh hal-hal yang baik. Di
samping itu, lingkungan pergaulan adalah sesuatu kebutuhan dalam pengembangan
diri untuk hidup bermasyarakat. Karena itu, lingkungan sosial sewajarnya
menjadi perhatian kita semua, agar bisa menjadi lingkungan yang baik, yang bisa
meredam dorongan-dorongan negatif atau patologis pada anak maupun remaja.
F.
Perubahan
Fisik dan Psikologis pada Remaja
Perubahan
fisik dan psikologis pada remaja menurut Prawirosudirjo sebagai berikut:
1. Perubahan
Fisik
a. Perubahan
fisik pada wanita remaja antara lain:
1) Pertumbuhan
fisik lebih menonjol, tinggi dan besar badannya.
2) Kulit
menjadi lebih halus.
3) Buah
dada (payudara) membesar.
4) Timbunan
lemak pada bagian badan tertentu lebih banyak: pinggul, pantat, sekitar dada,
sekitar pinggang tampak kecil atau ramping.
5) Suara
meninggi satu oktaf.
6) Tumbuh
rambut pada bagian tubuh tertentu, sekitar kemaluan dan ketiak.
b. Perubahan
fisik pada laki-laki Remaja
1) Testis
membesar.
2) Tumbuh
rambut pada bagian tertentu, kumis, janggut, sekitar dada, ketiak dan sekitar
kemaluan.
3) Suara
menurun satu oktaf lebih rendah nadanya.
4) Mimpi
basah.
2. Perubahan
psikologis pada remaja
a. Perubahan
psikologi pada wanita remaja
1) Pasif
dan menerima.
2) Cenderung
menerima perlindungan.
3) Minatnya
tertuju pada hal yang sifatnya emosional dan kongkrit.
4) Berusaha
mengikuti dan mengenang orang lain.
5) Sifatnya
subyektif
b. Perubahan
psikologi pada laki-laki remaja
1) Aktif
memberi.
2) Cenderung
memberikan perlindungan.
3) Minatnya
tertuju pada hal-hal yang bersifat interaktual abstrak.
4) Berusaha
memutuskan sendiri dan ikut bicara.
5) Sifatnya
objektik.
G. Permasalahan pada Masa Remaja
Permasalahan
pada masa remaja menurut Stevenson adalah sebagai berikut:
1. Masalah
dengan keluarga
Kebanyakan anak yang dalam masa remaja pasti menginginkan masa remaja mereka
ingin sempurna dan di perhatikan oleh keluarga terutama pada ayah dan ibu. Tapi
bagi sebagian mereka yang masa remajanya ingin sempurna harus meninggalkan
sedih di hati karena harus menghabiskan masa remaja mereka di jalanan bergabung
dengan mereka yang masa remajanya kurang beruntung, itu semua terjadi karena
pertengkaran yang terjadi pada orang tua dan melibatkan anak – anak mereka yang
tidak seharusnya terlibat, karena kalau orang tua melibatkan masalah mereka
kepada anaknya bisa membuat anak tersebut berpikir yang harusnya belum dia
pikirkan dan bisa membuat dia menjadi depresi.
2. Masalah
percintaan
Dalam masa remaja ini kita bisa mengenal
yang namanya cinta biarpun yang di bilang itu cinta monyet, tapi gara – gara
cinta bisa merusak masa remaja kita apa lagi kalau kita semua sudah mengenal
free sex (seks bebas). Dalam kalangan remaja tidak mungkin tidak tahu yang
namanya cinta, tapi inilah masalah yang sering terjadi di saat kita hanyut
dengan cinta. Kita bisa saja melakukan apa saja untuk sampai – sampai kita bisa
melupakan keluarga kita sendiri.
3. Masalah
lingkungan
Lingkungan sangat berperan penting dalam masa remaja karena lingkungan sangat
mempengaruhi masa pertumbuhan remaja. Jika lingkungan yang ditempati baik maka
berdampak positif terhadap remaja itu dan sebaliknya, Jika lingkungan yang di
tempati itu buruk, maka berdampak negatif bagi perkembangan remaja. Maka dari
itu kita harus bisa menentukan mana yang baik dan yang buruk
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penulisan makalah
diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bahwa remaja adalah masa yang
ditandai dengan perubahan-perubahan cepat pada jasmani yang berbarengan dengan
matangnya organ seks, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan psikis yang
meliputi perubahan emosi dengan melepaskan diri dari ikatan orangtua ketika
anak harus dapat berdiri sendiri. Dan masalah lingkungan pun menjadi faktor
yang mendasari perkembangan anak-anak awal remaja sampai dewasa dalam
berperilaku positif untuk menentukan kualitas masa depan yang baik.
B. Saran
Dalam permasalahan
remaja orang tua sangat berperan penting terhadap perkembangan psikologi
seorang anak, sehingga orang tua harus lebih memperhatikan perilaku anaknya. Sebagai
orang tua kita harus lebih terbuka terhadap masalah-masalah yang ada pada
keluarga, agar tercipta kenyamanan dan keharmonisan dalam keluarga. Para remaja
pun harus bisa membatasi pergaulan dan bisa memilih mana pergaulan yang positif
dan negatif. Karena, lingkungan juga berperan penting terhadap perubahan
perkembangan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Mongks, F. J. , Knoers, A. M. P. , & Haditono,
S. R. (2000). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prawirosudirjo, 2003, Menginjak Masa Remaja,
Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga, Jakarta.
Gunarsa, S. D. (1989). PsikologiPperkembangan: Anak
dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
www.wikipedia.com