Jumat, 06 Mei 2016

PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS

 

Maksud Pengelolaan Sampah:

-  Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan
-  Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
-  Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
-  Membuang bahan-bahan berbahaya (toksin & radioaktif) dengan aman.

Sampah dari RS & pelayanan kesehatan:          

* Sampah terkontaminasi (secara potensial berbahaya)
* Sampah tidak terkontaminasi

Sampah berbahaya lain:

- Bahan kimia/farmasi (kaleng yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan seperti formaldehid, aseton dll)
- Sampah sitotoksin(obat-obat kemotherapi)
- Sampah dari logam berat (air raksa)
Wadah bekas berisi gas & tidak dapat didaur ulang yang berbahaya dan dapat meledak apabila dibakar.

Keterangan :

  1. a.Jarum, kapas, kasa, pembalut, vial ,pisau skalpel dan semprit
          b.Sejumlah kecil semprit terbuat dari polieten/polipropen dapat dibakar diudara terbuka tanpa
              khawatir akan membahayakan kesehatan lingkungan

  1. a. Darah, cairan tubuh lain, jarum, plasenta, bagian janin, set   tranfusi  
         b.Polivinil chlorida (PVC) tidak boleh dibakar karena akancmengeluarkan bahan  
            kimia berbahaya.

      3. Insenerator bisa dibuat dari bahan lokal  
            (tong/gentong)
            (insenerasi: pembakaran sampah padat,  
            cair/gas mudah terbakar

INGAT !!!!!

ü  Saat membuang sampah yang terkontaminasi selalu gunakan sarung tangan.
ü  Tempatkan setiap sampah pada tempat sampah yang berbeda yang telah dilapisi kantung plastik pada bagian dalam
ü  Khusus untuk sampah tajam, letakan pada tempat yang tahan bocor/botol berpenutup. Isi botol denagn larutan klorin 0,5% sehingga sampah tajam dibuang dalam kondisi terendam larutan klorin 0.5%

Jenis sampah yang tidak boleh di insenerasi :

*  Wadah bertekanan gas (kaleng sembur aerosol)
Sampah kimia reaktif dalam jumlah besar
*  Sampah garam perak & radiografik/fotografik
*  Plastik yang mengandung polivinil khlorida (plastik pembungkus darah, selang IV atau spuit sekali pakai)
* Sampah mengandung banyak air raksa/kadmium seperti pecahan termometer, bekas termometer, bekas baterai dan dinding kayu yang dicat dengan timah tebal.

Sampah Berbahaya?

*      Dapat diinsenerasi, enkapsulasi/dikubur
*      Sampah kimia berlainan jenis jangan dicampur
*      Sampah kimia juga dibuang dalam sistem pembuangan

PEMPROSESAN ALAT

1. Dekontaminasi alat :
- Cuci/bilas

- DTT
Sterilisasi

DEKONTAMINASI

* Segera setelah digunakan masukkan benda-benda yang terkontaminasi kedalam larutan khlorin 0,5 % slm 10 menit
*  Dekontaminasi membuat benda lebih aman ditangani petugas
Cepat mematikan virus hepatitis B & HIV
*  Pastikan benda-benda terendam semuaya
*  Daya kerja air khlorin cepat meresap sehingga harus diganti paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat kotor/keruh.

RUMUS MEMBUAT LARUTAN KHLORIN 0,5 % DARI LARUTAN KONSENTRAT CAIR

Contoh : untuk membuat larutan khlorin 0,5 % dari larutan khlorin 5,25% (mis. bayclin)

  1. Jumlah bagin air =   5,25

                                               0,5

        2. Tambahkan 9 bagian (pembulatan 9,5) air ke dalam 1 bagian lar khlorin konsentrat

                 (5,25%)

Catatan : air tidak perlu dimasak

* Bagian klorin ditambah dengan 9 bagian air

PENCUCIAN & PEMBILASAN

-  Pencucian merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar Micro Organisme pada peralatan yang kotor atau yang sudah digunakan  
-   Segera cuci peralatan setelah didekontaminasi atau bila tidak, bilas sebagian besar (hingga 80%) MO bisa dihilangkan dengan proses pencucian
-   Pencucian  jumlah endospora yang menyebabkan tetanus dan gangren  
-   Pencucian penting karena residu bahan2 organik bisa menjadi koloni MO (termasuk endospora) & melindungi MO dari proses sterilisasi atau desinfeksi kimiawi  
-   Jika perlengkapan untuk sterilisasi tidak tersedia, pencucian secara seksama merupakan proses fisik satu-satunya untuk menghilangkan sejumlah endospora

Tahap-tahap pencucian & pembilasan :

  1. Pakai sarung tangan yang tebal pada kedua tangan
  2. Ambil peralatan yang sudah didekontaminasi
  3. Pisahkan benda yang terbuat dari plastik/karet dengan benda yang terbuat dari logam, tujuan menjaga supaya tidak cepat rusak
  4. Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati

Ø  Gunakan sikat & air sabun untuk menghilangkan sisa darah & kotoran
Ø  Buka engsel klem dan gunting
Ø  Sikat dengan seksama terutama dibagian sambungan dan sudut  peralatan
Ø  Pastikan tidak ada sisa darah/ kotoran pada peralatan
Ø  Cuci setiap benda sedikitnya 3x dengan air dan sabun atau detergen
Ø  Bilas dengan air bersih 
  1. Ulangi prosedur dengan benda-benda yang lain
  2. Jika peralatan akan di DTT secara kimiawi tempatkan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses DTT, karena jika alat masih basah dikhawatirkan akan mengencerkan larutan kimia dan membuat larutan kurang efektif
  3. Peralatan yang akan dikukus/direbus/disterilisasi dengan otoklaf tidak perlu dikeringkan
  4. Selagi masih pakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan kemudian bilas dengan air bersih
  5. Gantungkan sarung tangan dan biarkan kering dengan diangin-anginkan
  6.  
DTT & STERILISASI

* Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh MO tetapi proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis
DTT merupakan satu-satunya alternatif dalam situasi  tersebut
*   DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus dan kimiawi

DTT dengan cara merebus

*  Gunakan panci dengan penutup yang rapat
Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
*  Rendam alat dalam air sehingga semua terendam
*  Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
*  Jangan tambahakan apapun saat perebusan air dimulai
*  Rebus selama 20 menit
*  Catat waktu perebusan
*  Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan/disimpan
*  Pada saat kering gunakan segera atau simpan dalam wadah DTT dan berpenutup

DTT dengan uap panas

*  Gunakan panci perebus dengan 3 susun nampan pengukus
*  Gulung bagian atas sarung tangan
*  Letakkan sarung tangan pada nampan pengukus dengan bagian jari mengarah ketengah nampan
*  Ulangi sampai semua nampan terisi sarung tangan
*  Letakkan penutup diatas nampan pengukus paling atas
*  Jika uap mulai keluar, mulai hitung waktu dan catat
*  Kukus selama 20 menit
*  Angkat nampan & goyangkan perlahan-lahan agar air dapat menetes keluar sampai semua nampan
*  Biarkan sarung tangan kering dan diangin-anginkan selama 4-6 jam
*  Jika tidak segera dipakai pindahkan dalam wadah DTT yang tertutup & dapat disimpan dalam waktu 1 minggu
DTT kimiawi

*  Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah khlorin dan glutaraldehid (cidex)
*  Khlorin merupakan larutan desinfektan tingkat tinggi yang selalu tersedia dan tidak mahal. Karena larutan khlorin bersifat korosif dan proses perendaman selama 20 menit maka setelah di DTT segera dibilas dengan air matang

Langkah kunci pada DTT secara kimiawi :
*  Letakkan alat dalam keadaan kering
*  Pastikan alat terendam semua
*  Rendam peralatan selama 20 menit
* Bilas dengan air matang dan angin-anginkan sampai kering di wadah yang di DTT yang berpenutup
*  Setelah kering dapat segera digunakan / disimpan dalam wadah DTT berpenutup rapat

Sterilisasi
*  Sterilisasi membunuh semua MO termasuk endospora
*  Hal ini dapat dicapai dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf), pemanasan kering (oven)
*  Karena sterilisasi merupakan suatu proses, bukan suatu peristiwa tunggal maka seluruh komponen harus dilakukan secara benar agar sterilisasi dapat dicapai
*  Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dan untuk steriilisasi uap perlu tekanan tinggi

PENYIMPANAN ALAT
*  Benda yang telah disteril/DTT harus disimpan dalam kondisi kering dan bebas debu.
*  Alat yang disimpan pada tempat tertutup, kering dan bersih dapat terjaga sampai dengan 1 minggu
*  Alat yang telah disteril jika disimpan dalam plastik bersegel, kering dan utuh dapat terjaga sampai 1 bulan
*  Apabila peralatan tersebut tidak digunakan sampai batas waktu masa aman penyimpanan, maka harus diproses kembali
*  Untuk menyiapkan tempat yang di DTT bisa direbus bila kecil, atau isi dengan larutan klorin 0,5% selama 20 menit. Bilas dengan air matang dan angin-anginkan sebelum digunakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar