PENGERTIAN VERTIGO
Vertigo
merupakan suatu gejala dengan sensasi diri sendiri atau sekeliling terasa
berputar yang terjadi secara tiba-tiba. Ada kondisi vertigo yang ringan serta
tidak terlalu terasa dan ada yang parah sehingga menghambat rutinitas.
Serangan
vertigo bisa bervariasi, mulai dari pusing yang ringan dan muncul secara
berkala hingga yang parah dan berlangsung lama. Serangan yang parah bisa
terus berlangsung selama beberapa hari sehingga penderitanya tidak bisa
beraktivitas dengan normal.
Gejala
Lain yang Menyertai Vertigo
Gejala lain
yang berhubungan dengan vertigo adalah kehilangan keseimbangan. Tanda-tanda ini
akan memicu pengidap vertigo mengalami kesulitan berdiri atau berjalan, mual muntah,
berkeringat, kadang disertai nistagmus (gerakan mata yang tidak normal) dan
pusing.
Harap
konsultasikan ke dokter jika vertigo Anda tidak kunjung sembuh. Dokter biasanya
akan menanyakan gejala Anda, melakukan pemeriksaan sederhana, serta
menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama apabila frekuensi vertigo
termasuk sering dialami, sehingga diagnosis vertigo bisa dipastikan.
Berbagai
Penyebab Vertigo
Vertigo
biasanya disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam. Gangguan ini akan
memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh. Sementara penyebab umum lainnya
meliputi:
- Vertigo Posisi Paroksismal Jinak atau istilah umumnya Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BBPV) – vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala tertentu.
- Sakit kepala tidak tertahankan.
- Penyakit Meniere – gangguan yang menyerang telinga bagian dalam.
- Vestibular neuronitis, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam.
- Gangguan pada otak, misalnya tumor.
- Obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga.
- Trauma atau luka di kepala dan leher.
Pengobatan
dan Pencegahan Vertigo
Vertigo
sendiri termasuk gejala dan bukan penyakit. Karena itu, cara mengatasi vertigo
tergantung pada penyakit yang menyebabkannya.
Sebagian
kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan. Hal ini mungkin terjadi karena otak
berhasil beradaptasi dengan perubahan pada telinga bagian dalam.
Ada juga
beberapa penyebab vertigo yang membutuhkan langkah pengobatan khusus. Di
antaranya adalah:
- Manuver Epley untuk menangani BBPV.
- Obat-obatan, seperti prochlorperazine dan antihistamin. Namun, obat-obatan ini biasanya hanya efektif untuk tahap awal dan sebaiknya tidak digunakan jangka panjang.
- Terapi rehabilitasi vestibular guna membantu otak untuk beradaptasi dengan sinyal membingungkan dari telinga yang jadi penyebab vertigo, sehingga frekuensinya berkurang.
Selain
penanganan dari dokter atau ahli terapi, kita juga bisa melakukan sejumlah cara
untuk mengurangi atau mencegah gejala-gejala vertigo. Langkah-langkah tersebut
meliputi:
- Menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh.
- Segera duduk jika vertigo menyerang.
- Gunakan beberapa bantal agar posisi kepala saat tidur menjadi lebih tinggi.
- Gerakkan kepala secara perlahan-lahan.
- Hindari gerakan kepala mendongak, berjongkok, atau tubuh membungkuk.
- Kenalilah pemicu vertigo Anda dan lakukan latihan yang dapat memicu vertigo Anda. Otak Anda akan menjadi terbiasa dan malah menurunkan frekuensi kambuhnya vertigo. Lakukan latihan ini dengan meminta bantuan orang lain.
- Bagi Anda yang juga menderita penyakit Meniere, batasi konsumsi garam dalam menu sehari-hari.
PENYEBAB VERTIGO
Pada
umumnya, vertigo merupakan gejala yang dipicu oleh gangguan mekanisme
keseimbangan pada telinga bagian dalam. Namun, ada beberapa penyakit lain yang
juga bisa menjadi penyebabnya.
Jenis
vertigo bisa dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan penyebabnya. Dua
kategori tersebut adalah:
- Vertigo perifer. Ini adalah jenis vertigo yang paling umum. Vertigo perifer dipicu oleh gangguan pada mekanisme keseimbangan yang terletak pada telinga bagian dalam. Gangguan tersebut meliputi labirinitis, vestibular neuronitis, vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), dan penyakit Meniere.
- Vertigo sentral. Gangguan atau masalah pada serebelum (otak kecil) yang terletak di bawah otak besar atau batang otak (bagian bawah otak yang terhubung dengan saraf tulang belakang) berpotensi menyebabkan vertigo ini. Penyebab vertigo sentral yang lain meliputi migran, sklerosis multipel, stroke dan transient ischaemic attack (TIA), akibat obat-obatan tertentu, serta tumor otak yang terletak di otak kecil ataupun tumor jinak pada saraf pendengaran (neuroma akustik).
Berikut ini
adalah gangguan yang menyebabkan vertigo perifer, antara lain:
Vertigo
Posisi Paroksismal Jinak (Benign
Paroxysmal Positional Vertigo/BPPV)
BPPV
termasuk pemicu utama vertigo dan umumnya disebabkan oleh perubahan posisi dan
gerakan kepala secara tiba-tiba. Misalnya:
- Mendongak.
- Bangkit berdiri dari posisi jongkok
- Memutar atau menundukkan kepala.
BPPV juga
dapat menyerang tanpa sebab jelas. Atau bisa juga terjadi setelah penderita
mengalami infeksi telinga, operasi telinga, cedera kepala, serta lama terbaring.
Kasus-kasusnya
ditandai dengan serangan vertigo yang singkat, intens, dan berulang (biasanya
berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit). Gejala-gejala yang
menyertainya juga bisa berupa mual, muntah, pusing, limbung, serta nistagmus (gerakan
bola mata yang tidak terkendali) yang berlangsung secara singkat sehingga Anda
tidak bisa fokus.
Para ahli
menduga bahwa BPPV terjadi akibat serpihan debris (kristal kalsium karbonat)
yang lepas dari dinding saluran telinga bagian dalam. Serpihan ini hanya
menyebabkan gangguan ketika masuk ke saluran telinga bagian dalam yang penuh
cairan. Dan akhirnya memicu gerakan cairan yang abnormal pada saat kita
melakukan gerakan kepala tertentu. Gerakan itulah yang akan mengirim sinyal
membingungkan ke otak dan menyebabkan vertigo.
BPPV umumnya
menyerang lansia berusia 50 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan
untuk dialami oleh orang yang lebih tua dan muda.
Vertigo
dan Labirinitis
Labirin
adalah saluran berliku-liku dan penuh cairan pada telinga bagian dalam yang
berfungsi mengendalikan pendengaran dan keseimbangan. Peradangan akibat infeksi
pada struktur sensitif tersebut dikenal dengan labirinitis.
Labirinitis
akan menyebabkan perbedaan informasi yang dikirim ke otak dari telinga yang
sakit, telinga sehat, dan mata. Inilah yang dapat memicu vertigo dan rasa
pening.
Penyebab
umum labirintitis adalah virus, misalnya pada pengidap pilek atau flu. Namun, bakteri juga dapat menjadi pemicunya
meski jarang terjadi. Vertigo akibat labirintitis biasanya diiringi oleh
gejala-gejala:
- Sakit di telinga.
- Muntah.
- Mual.
- Tinnitus atau telinga berdenging.
- Kehilangan pendengaran.
- Demam tinggi.
Vestibular Neuronitis di Balik Vertigo
Inflamasi
pada saraf yang menghubungkan labirin dan otak disebut vestibular
neuronitis. Peradangan ini juga mungkin tersebar hingga labirin dalam
telinga. Vestibular Neuronitis bisa berlangsung selama beberapa jam
hingga beberapa hari, tapi terkadang bisa memakan waktu 1,5 bulan untuk pulih
sepenuhnya.
Penyakit
yang sering datang secara tiba-tiba ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
Sementara, gejala-gejalanya meliputi tubuh yang limbung, mual, dan muntah.
Meski demikian, penderita biasanya tidak mengalami kehilangan pendengaran.
Vertigo
Akibat Penyakit Meniere
Penyakit
Meniere merupakan penyakit langka yang menyerang telinga bagian dalam. Vertigo
yang parah, kehilangan pendengaran, telinga berdenging, dan sensasi penuh pada
telinga merupakan beberapa gejala umumnya.
Vertigo pada
penyakit Meniere akan terjadi secara mendadak dan berlangsung selama
berjam-jam, atau bahkan berhari-hari. Gejala ini juga sering memicu mual dan
muntah.
Penyebab
penyakit ini belum diketahui secara pasti, tapi gejala-gejalanya bisa
dikendalikan dengan pola makan serta obat. Kondisi ini jarang membutuhkan
operasi sebagai tindak lanjut.
Dampak
Cedera Kepala
Vertigo juga
terkadang bisa timbul setelah cedera kepala. Segeralah ke dokter atau
memeriksakan diri ke rumah sakit jika terjadi gejala-gejala, seperti pening
atau vertigo, setelah benturan kepala. Vertigo sentral biasa disebabkan oleh
gangguan pada serebelum atau otak kecil dan batang otak.
Vertigo
Akibat Migrain
Migrain
adalah serangan sakit kepala tidak tertahankan, terutama pada bagian depan atau
di salah satu sisi kepala yang terkadang disertai mual dan sensitif terhadap
cahaya (fotofobia).
Migrain
biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab
umum dari vertigo. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya dapat
menyembuhkan vertigo.
PENGOBATAN VERTIGO
Terkadang
vertigo tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Walaupun begitu, ada berbagai metode pengobatan untuk vertigo.
Langkah
pengobatan gejala ini ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan
vertigo yang dialami oleh pasien. Misalnya, mual dan sensasi berputar mungkin
dapat dikurangi dengan berbaring diam dalam ruangan gelap, menghindari situasi
yang memicu stres sehingga menurunkan kecemasan dan tingkat keparahan vertigo,
serta konsumsi obat-obatan.
Vertigo
Posisi Paroksismal Jinak (Benign
Paroxysmal Positional Vertigo/BPPV)
Vertigo
Posisi Paroksismal Jinak (BPPV) berpotensi untuk sembuh tanpa pengobatan
khusus. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan.
Diperkirakan, kesembuhan ini terjadi karena debris penyebab vertigo dalam
saluran telinga sudah lumer dan diserap tubuh, atau menempel di bagian lain. Meski
demikian, tetap ada kemungkinan kambuh.
Selama BPPV
belum sembuh sepenuhnya, Anda sebaiknya bangun tidur secara perlahan-lahan
serta menghindari kegiatan yang menuntut Anda untuk mendongak. Langkah ini
berfungsi untuk mengurangi persentase kekambuhan vertigo.
Jika
dibutuhkan, dokter akan menganjurkan beberapa langkah khusus untuk menangani
BPPV. Di antaranya meliputi:
Pengobatan
vertigo melalui manuver Epley
Prosedur
yang juga disebut teknik reposisi kanalit ini terbukti efektif untuk mengobati
vertigo. Manuver Epley meliputi empat gerakan kepala yang berbeda, dan tiap
posisi kepala sebaiknya ditahan selama minimal 30 detik. Anda mungkin akan
mengalami vertigo selama menjalani prosedur.
Kondisi Anda
umumnya akan membaik setelah melakukan manuver Epley, tapi kesembuhan total
memerlukan waktu selama maksimal dua minggu. Efek prosedur ini biasanya
bersifat jangka pendek dan perlu diulang, namun konsultasikan ke dokter jika
Anda tetap mengalami vertigo setelah empat minggu.
Pengobatan
vertigo dengan latihan Brandt-Daroff
Prosedur ini
merupakan rangkaian gerakan pereda BBPV untuk meredakan vertigo. Meski tidak
bisa menyembuhkan, latihan Brandt-Daroff dapat mengurangi gejala vertigo dalam
jangka panjang.
Latihan ini
bisa Anda lakukan sendiri di rumah, tapi Anda dianjurkan untuk mempelajarinya
terlebih dahulu dari dokter. Lakukanlah setidaknya dua kali dalam sehari.
Migrain
yang Memicu Vertigo
Jika,
migrain didiagnosis sebagai penyebab vertigo, penderita bisa menjalani
pengobatan di rumah. Obat-obatan yang digunakan juga umumnya sama dengan
migrain, misalnya triptan.
Infeksi
Labirinitis
Penyakit ini
umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan dapat sembuh tanpa pengobatan. Walau
jarang terjadi, infeksi bakteri juga mungkin dapat menyebabkan labirintitis dan
biasanya diobati dengan antibiotik.
Dokter
mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan
(THT) atau dokter spesialis audiovestibular (dokter yang khusus menangani
kelainan pendengaran dan keseimbangan) jika Anda kehilangan pendengaran. Anda
mungkin membutuhkan penanganan darurat untuk mengembalikan pendengaran Anda.
Labirinitis
juga bisa ditangani dengan terapi rehabilitasi vestibular. Walau jenis terapi
ini masih sangat jarang di Indonesia, Anda bisa menanyakannya lebih lanjut
kepada dokter Anda.
Vestibular Neuronitis
Penyakit ini
memang bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan, tapi Anda mungkin
harus terus berbaring jika Anda mengalami vestibular neuritis yang
parah. Segeralah ke dokter jika kondisi Anda tidak membaik setelah tujuh hari.
Penyakit ini juga bisa ditangani dengan terapi rehabilitasi vestibular dan
obat.
Penyakit
Meniere yang Langka
Jika vertigo
Anda disebabkan oleh penyakit ini, ada beberapa langkah efektif untuk sekaligus
menangani keduanya. Di antaranya adalah:
- Obat untuk mencegah dan menangani serangan penyakit Meniere.
- Memperbaiki pola makan, terutama yang rendah garam.
- Fisioterapi untuk mengatasi gangguan keseimbangan.
- Penanganan untuk kehilangan pendengaran, misalnya alat bantu dengar.
- Perawatan untuk tinnitus (telinga berdenging), misalnya terapi suara yang dapat mengurangi perbedaan antara kebisingan tinnitus dengan suara lain agar gangguan tinnitus terasa berkurang.
- Penanganan untuk gejala sekunder dari penyakit Meniere, misalnya stres, kecemasan, dan depresi.
Langkah Terapi Rehabilitasi
Vestibular
Terapi ini
disebut Latihan Rehabilitasi Vestibular (Vestibular Rehabilitation
Training/VRT) dan umumnya disarankan untuk menangani vertigo
kambuhan.
VRT meliputi
serangkaian latihan khusus guna mendorong agar otak beradaptasi terhadap sinyal
pemicu vertigo dari telinga. Otak dirangsang untuk mengandalkan sinyal-sinyal
dari bagian lain tubuh, seperti mata dan kaki, daripada telinga bagian dalam.
Apabila sudah
terbiasa, otak akan meminimalkan gejala vertigo dan ikut mempertahankan
keseimbangan tubuh. Terapi ini dilakukan dengan bimbingan dokter spesialis
audiologi atau ahli fisioterapi.
Obat-obatan yang Bisa Digunakan
Serangan
vertigo yang dapat ditangani dengan obat adalah:
- Vertigo yang disebabkan vestibular neuritis atau penyakit Meniere.
- Vertigo sentral.
- Vertigo tanpa penyebab jelas.
Durasi minum
obat yang diberikan dokter tergantung pada tingkat keparahan vertigo, tapi
umumnya untuk tiga hari hingga dua minggu. Obat-obat yang mungkin diberikan
adalah:
- Prochlorperazine. Obat ini akan memblokir pengaruh dopamin sehingga membantu meredakan mual dan muntah yang parah akibat vertigo. Efek sampingnya meliputi tremor (gemetar), gerakan tubuh atau wajah yang tidak terkendali, serta rasa kantuk.
- Antihistamin yang berfungsi menghalangi pengaruh senyawa histamin. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan mual, muntah, serta gejala vertigo yang lebih ringan. Jenis antihistamin yang biasanya akan diberikan dokter adalah cinnarizine, cyclizine, dan promethazine theoclate. Selain kantuk, obat ini juga mungkin akan menyebabkan efek samping seperti sakit kepala dan sakit perut.
- Betahistine. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit Meniere dan gangguan keseimbangan lain. Kinerjanya mirip dengan antihistamin dan biasanya diberikan untuk jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar